Sabtu, 09 April 2011

Kamis, 31 Maret 2011

K.H. Ahmad Sanusi akan Dapat Gelar Pahlawan

Post Published: 08 November 2010

K.H. Ahmad Sanusi Akan Dapat Gelar Pahlawan

Meskipun belum secara resmi diumumkan, pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi menyatakan optimistis pemerintah pusat akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada almarhum K.H. Ahmad Sanusi. Pemberian gelar pahlawan tersebut biasanya diberikan oleh pemerintah setiap memperingati Hari Pahlawan, 10 November.
“Gelar pahlawan nasional itu sangat layak diberikan kepada JCH. Ahmad Sanusi yang meru-pakan salah seorang putra terbaik Sukabumi karena jasa-jasanya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Wakil Wali Kota Sukabumi H. Mulyono saat ditemui di sela-sela pembukaan Kuliah Taaruf Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (STISIP) Syamsul Ulum, Sabtu (6/11).
Ia mengakui, rasa optimistis itu sangat beralasan. Upaya mendorong salah satu tokoh pejuang kemerdekaan untuk memperoleh penghargaan pah-lawan nasional telah dilakukan selama ini. Selain menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mengenang sosok dan jasa K.H. Ahmad Sanusi, pemkot telah berkali-kali mengusulkan gelar pahlawan bagi ulama besar yang sering disebut Ajengan Sanusi, Ajengan Cantayan atau Ajengan Genteng itu.
Bahkan, usulan tersebut telah memperoleh dukungan dari Gu-bemur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Dalam berbagai kesempatan, Gubernur meminta agar pemerintah pusat meres-pons usulan pemberikan gelar pahlawan bagi pendiri Persatuan Umat Islam (PUI) itu. Apalagi pemerintah telah menganugerahkan Bintang Maha Putera Utama kepada K.H. Ahmad Sanusi karena jasa-jasanya terhadap negara.
“Sehingga sangat layak jika beliau (K.H. Ahmad Sanusi) menyandang gelar pahlawan nasional. Beliau pun merupakan salah seorang anggota dari 21 anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diben-tuk pada 29 April 1945,” kata Mulyono.
Sementara itu, pihak keluarga memastikan bahwa K.H. Ahmad Sanusi akan mendapat penghargaan gelar pahlawan.
“Kami telah memperoleh kepastian pemberian penghargaan itu. Apalagi jauh-jauh sebelumnya, K.H. Ahmad Sanusi telah dimasukkan dalam nominasi gelar pahlawan nasional,” kata salah seorang cucu KH. Ahmad Sanusi, Prof. Dr. H. Deddy Is-matullah, S.H., M.Hum. (Pikiran Rakyat, 7/11)*

PWI Beri Penghargaan Dosen STISIP Syamsul Ulum



PWI Beri Penghargaan Dosen STISIP Syamsul Ulum
koranbogor.com, Bogor - PWI perwakilan Kabupaten Bogor memberikan penghargaan kepada jajaran dosen STISIP Syamsul Ulum Sukabumi, tempat beberapa orang anggota PWI menuntut ilmu mengambil jenjang Strata 1 (S1).
Mereka yang mendapat penghargaan diantaranya, Prof. DR. H. D. Ismatullah Mahdi, SH, MH, H. Agus Ahmad Rifai, SH, M.Pd, M.Si, Drs, H. Munadi Saleh, M.Si, Drs. H. Bustanul Daham, M.Si, dan Ir. Edwin Sudjono, S.Ip, M.Si
Ketua PWI Perwakilan Kabupaten Bogor H. Danang Donoroso mengatakan, penghargaan ini diberikan dalam kerangka kerja sama peningkatan pendidikan dalam bentuk perkuliahan wartawan yang dilakukan PWI dengan STISIP Syamsul Ulum,
“Kerja sama pendidikan ini adalah satu-satunya dan yang pertama di seluruh Jawa Barat mungkin di seluruh Indonesia. Ini kami lakukan sebagai bentuk tanggungjawab PWI terhadap peningkatan sumber daya manusia wartawan menuju insan pers yang berwawasan dan professional,” ujarnya, pada puncak peringatan HUT PWI ke-65, Selasa (29/03).
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya berharap peringatan HUT PWI ke-65 dapat meningkatkan kinerja para wartawan yang tergabung dalam organisasi PWI agar  senantiasa tampil professional.
“Ada beberapa  pengaduan nara sumber kepada saya tentang perlakukan pemberitaan tak seimbang atau caver bout side, namun setelah dilakukan penelitian terhadap pengaduan ini, mereka ternyata bukan wartawan yang tergabung dalam PWI Perwakilan Kabupaten Bogor. PWI akan bertindak tegas memberikan sanksi jika yang melakukan pelanggaran itu adalah wartawan yang tergabung di PWI,” tegasnya
Sementara itu, Bupati Bogor, H. Rachmat Yasin, dalam sambutannya meminta kepada PWI Perwakilan Kabupaten Bogor, agar senantiasa dapat menjalankan tugas-tugas jurnalistik dengan selalu berpedoman pada kode etik jurnalistik.
“Saya minta agar PWI Perwakilan Kabupaten Bogor dapat melakukan kegiatan orientasi jurnalistik kepada sejumlah aparat pemerintah di 40 Kecamatan se Kabupaten Bogor. Hal ini, agar masyarakat dan para penyelenggara pemerintahan juga dapat menyampaikan informasinya dan sekaligus agar mereka dapat memahami tugas-tugas jurnalistiknya,” papar Bupati.
Bupati juga meminta agar PWI dapat menggagas adanya Forum Publik dengan menyelenggarakan dialog rutin tentang jurnalistik dan program-program pembangunan termasuk soal permasalahan Kabupaten Bogor dengan mengundang nara sumber yang berkompeten.